Fungsi Dan Cara Kerja Jantung Manusia
01:00
Edit
Fungsi Dan Cara Kerja Jantung Manusia
Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke
seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal
ini berarti bahwa fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa
darah pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup
dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil
metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk melaksanakan fungsi tersebut
jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan
selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil
oksigen dan membuang karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan oksigen
yang berasal dari paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh Manusia.
Bertambahnya usia seseorang, akan sangat berpengaruh
terhadap fungsionalitas jantung itu sendiri. Hal ini berarti karena jantung
bekerja secara terus menerus selama manusia hidup, akan berpengaruh terhadap
kemampuan fungsi jantung secara berangsur akan mengalami penurunan. Dan hal ini
akan semakin drastis penurunan fungsi jantung apabila terdapat keadaan lain
yang mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya terjadi infeksi otot
jantung atau selaput otot miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen
karena penyempitan pembuluh darah yang menyuplainya sering disebut sebagai
penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena meningkatnya tekanan,
dan sebagainya.
Cara Kerja Jantung
Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan
berlangsung terus menerus yang juga disebut sebagai sebuah siklus jantung
sehingga secara visual terlihat atau disebut sebagai denyut jantung. Melalui
mekanisme berselang-seling, jantung berkonstraksi untuk mengosongkan isi
jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung
melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan
mengosongkan isinya (darah), dan periode diastol yaitu periode yang melakukan
relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan
untuk memompa darah yang dicetuskan oleh sebuah potensi aksi dan menyebar
melalui membrane sel otot. Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi
berdenyut secara “berirama”, hal ini akibat dari adanya ptensi aksi yang
ditimbulkan oleh kegiatan diri jantung itu sendiri. Kejadian tersebut
diakibatkan karena jantung memiliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik
yang ditimbulkannya sendiri untuk melakukan kontraksi atau memompa dan
melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang menimbulkan aksi tersebut
dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Sehingga
apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan
menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan
ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan yang
dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktifitas listrik ini mencapai
hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau pada
pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan
menggunakan alat khusus yang disebut dengan ElectroKardioGram (EKG). Jadi
fungsi EKG adalah merekam aktifitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang
oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga mencapai permukaan tubuh. Berbagai
komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik
di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung
yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Ini
disebabkan oleh karena adanya aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas
secara mekanis, sehingga apabila terjadi kelainan pola listrik, maka biasanya
juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot jantung manusia.
Setiap darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
terlalu banyak darah kotor (carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua vena besar untuk menuju ventrikel kanan. Hal ini berlangsung
setelah pada atrium kanan terisi darah, yang selanjutnya mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan. Selanjutnya dipompa melalui katub pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis dan menuju ke paru-paru. Dari paru-pari darah mengalir
melalui pembuluh yang sangat kecil yang disebut kapiler, dan mengelilingi
kantong udara pada paru-paru dan menyerap oksigen untuk melepaskan karbondioksida
guna mengalirkan darah ke dalam vena pulmonalis menju ke atrium kiri. Peredaran
darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Ketika darah berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong
menuju ventrikel kiri, da selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup
aurta masuk ke dalam aorta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia.
Pada darah yang kaya oksigen tersebut kecuali pada paru-paru, maka disediakan
untuk kepentingan seluruh tubuh manusia.