Asal Usul Legenda Hantu Kuntilanak
22:56
Edit
Kuntilanak
(bahasa Malaysia: Pontianak atau Puntianak, atau sering disingkat
kunti) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang
meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak
tersebut belum sempat lahir. Nama "puntianak" merupakan singkatan dari
"perempuan mati beranak". Mitos ini mirip dengan mitos hantu langsuir yang dikenal di Asia Tenggara, terutama di nusantara Indonesia. Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara.
Kota Pontianak mendapat namanya karena konon Abdurrahman Alkadrie,
pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan
tempat pendirian istana.
Mitos hantu kuntilanak sejak dahulu
juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh
imigran-imigran dari nusantara.
Dalam cerita rakyat Melayu,
sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik. Kuntilanak
digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas.
Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja. Konon
laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak
berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak dikatakan sering
menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang
sunyi.
Oleh karena itu, cerita ini kemungkinan dibuat untuk
menghindari wanita diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan
Kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi. Dalam
cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan
membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti
vampir.
Kuntilanak Dalam Legenda Sunda
Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut
tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu
dengan penampakan saja. Jenis yang memiliki lubang di punggung
sebagaimana deskripsi di atas disebut sundel bolong. Kuntilanak konon
juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat “bersemayam”, misalnya waru
yang tumbuh condong ke samping (populer disebut “waru doyong”).
Ciri – ciri kuntilanak versi Sunda;
1. tertawa melengking
2. menangis
3. suka puing2 bangunan ato yg setengah jadi
4. sering bertempat di muara sungai ato pinggiran danau ato kolam
5. menyukai daging anak2 (makanya sering dibilang mereka suka menculik bayi)
Kepercayaan penangakalan
Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak
akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku,
pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan
seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat
tempat tidur bayi.
Menurut kepercayaan masyarakat Melayu,
benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika
kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang
leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia
lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas
ubun-ubun kuntilanak.
Adapun lagu untuk memanggil arwah/setan
kuntilanak tersebut, yaitu dengan menyanyikan lagu tembang jawa tempo
dulu yaitu “Lingsir Wengi” sebagai berikut;
” Lingsir wengi sliramu tumeking sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
jin setan kang tak utusi…jin setan kang tak utusi…
dadyo sebarang…waja lelayu sebet… “
Artinya :
Menjelang malam dirimu(bayangmu) mulai sirna
jangan terbangun dari tidurmu
Awas jangan terlihat (memperlihatkan diri)..
Aku sedang gelisah…
Jin setan ku perintahkan…. Jin setan ku perintahkan..
Jadilah apapun juga …
namun jangan membuat maut(celaka)..
Dan…kesimpulanku ini Lingsir Wengi hanyalah sebuah Durma, macapat,
kidung atau tembang jawa yang memang sudah terkenal sejak jaman dulu.
Tembang menjelang larut malam. Banyak yang menyangkal bahwa itu adalah
tembang untuk memanggil kuntilanak. Tapi banyak juga yang mengaku
mengalami hal yg menyeramkan setelah mendengarkan lagu itu.
Lirik yang terakhir “ wojo lelayu sebet “ bahkan ada yang salah
mengartikan (entah disengaja untuk menakut-nakuti, atau memang salah
mengartikan), ” menjadi perantara untuk mencabut nyawamu…”
Budaya populer Urband Legend Kuntilanak
Kepercayaan akan adanya kuntilanak atau sundel bolong sangat sering
dijadikan sebagai bahan urban legend serta sinema.
http://memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=2893