-->

Aku dan Kataku

Aku dan kata mencintaimu, menyelinap diantara syair syair mengalir bersama butir butir pasir laut, bukankah sama seperti ketika mencoba menumpahkan warna diatas kanvas seraya menunggumu, lantas langit dan awan bergerak pelan…

Aku dan kata kerinduanku, menyelinap diantara derasnya makna aksara dalam untaian kalimat yang menumpah, sama seperti ketika gundukan tanah menggunung dan memuntahkan lahar… deburannya mengalir begitu saja menerabas segala

Aku dan kata kemarahanku, adalah ketika terbengkalainya air disela jemari mengering, menggenggam dan cinta itu sendiri yang memberangus ego dalam kalut, takut atau pengecut. Ada sisa waktu yang berlari dalam rimbun hutan Halimun yang berembun lalu sepi…

Aku dan kata kesetiaanku, adalah merasakan butiran embun sisa malam yang datang pada dedaunan diantara kabut dingin yang menyatu ditanah yang membasah, didetak nadi hari lalu menunggu esok terus datang, meski aku tertunduk lesu
Aku dan kataku………..


10 Maret 2010
Sudah di terbitkan dalam buku “RUANG JINGGA”
Antologi Puisi 12 Penyair Jingga
Penerbit : Q Publisher, Jakarta
 http://riniintama.wordpress.com/2010/03/10/mencintaimu/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel