-->

Cerita Singkat seorang tukang becak

Hari ini aku berangkat kuliah, hari sabtu yang seharusnya libur, aku berangkat karna ada praktikum dan pembekalan untuk praktek. Disaat aku melangkahkan kaki, dan melihat disekelilingku aku berfikir,

Hidup itu seperti sebuah drama, sebuah perjuangan, penuh dengan tantangan, dan juga usaha serta kerja keras.  Itu yang kulihat disini. Malunya aku yang kadang mengeluh dan menggerutu. Tapi mereka, mereka tidak!

Pagi-pagi benar mereka sudah melangkahkan kaki untuk bekerja, menahan rasa dingin serta rasa kantuk yang masih melekat . melangkah dengan penuh keyakinan dan juga harapan. 

Harapan untuk mendapatkan sesuap nasi,  yahh untuk keluarganya yaitu anak dan istrinya. Mereka Tak kenal lelah dan letih, terus bekerja walaupun dinginnya suasana pagi dan rasa kantuk yang masih melekat .

Disaat hari menjelang siang, begitu berat tantangan untuk mereka, tapi mereka slalu menjalankannya dengan penuh rasa ikhlas, senyuman, dan canda tawa dengan rekan sekerjanya. Tidak menghiraukan rasa panas, haus dan lapar.
Yang kulihat pada saat itu , disaat mereka kepanasan,  merasa gerah, mereka menggunakan handuk kecilnya untuk dijadikan sebuah kipas, dengan raut wajah yang lelah namun tetap semangat , tatapan mata yang penuh harapan, suara hati yang terus berdoa kepada tuhan, untuk rizki hari ini.

Mereka tidak perduli seberapa banyak keringat yang bercucuran, dan seberapa sakitnya rasa pegal yang akan mereka alami. Ya tuhan, sekeras inikah kehidupan mereka, 

Melihat mereka aku teringat ayah, ayah yang slalu bekerja keras untuk keluarganya.

Ada 1 hal yang  tak pernah aku lihat dari ayah,  beliau tidak pernah mengeluh, tidak pernah mengucapkan kata “cape” sedikitpun.  Tak bisa kuungkapkan dengan sebuah kata-kata untuk ayah,
Ayah, maafkan aku yang belum bisa menjadi anak kebanggaan ayah, yang belum bisa membuat ayah lega.
Maafkan aku ayah, yang slalu membuat ayah kesal, membuat ayah marah dan slalu membuat ayah kerepotan dengan sikap dan tingkah lakuku. 

the end


ZLL

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel